Nama lengkap | Persatuan Sepak bola Surabaya | ||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Julukan | Bajul Ijo Green Force | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Didirikan | 1927 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Stadion | Gelora 10 November, Surabaya, Indonesia (Kapasitas: 35.000) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Manajer | Saleh Ismail Mukadar | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Pelatih | Rudy William Keltjes | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Liga | Liga Super Indonesia | ||||||||||||||||||||||||||||||||
2008-09 | Divisi Utama, Peringkat 4 (Juara Play-off) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Kelompok suporter | Bonek, Yayasan Suporter Surabaya | ||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||
Musim ini |
Persatuan Sepak bola Surabaya (disingkat Persebaya) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Persebaya pada musim 2006 bermain di Divisi Satu Liga Indonesia.
Suporter Persebaya dikenal sebagai bonek (bondo nekat) karena kefanatikannya terhadap Persebaya.
Daftar isi[sembunyikan] |
Sejarah
Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Pada saat itu di Surabaya juga ada klub bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB), bonden (klub) ini berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya.
Pada tanggal 19 April 1930, SIVB bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. SIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh M. Pamoedji. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. SIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1938 meski kalah dari VIJ Jakarta.
Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, prestasi SIVB yang hampir semua pemainnya adalah pemain pribumi dan sebagian kecil keturunan Tionghoa melejit dan kembali mencapai final sebelum dikalahkan oleh Persis Solo. Akhirnya pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era ini Persibaja diketuai oleh Dr. Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada tahun 1950, 1951 dan 1952.
Tahun 1960, nama Persibaja dirubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya). Pada era perserikatan ini, prestasi Persebaya juga istimewa. Persebaya adalah salah satu raksasa perserikatan selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung maupun Persija Jakarta. Dua kali Persebaya menjadi kampiun pada tahun 1978 dan 1988, dan tujuh kali menduduki peringkat kedua pada tahun 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1987, dan 1990.
Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994. Persebaya merebut gelar juara Liga Indonesia pada tahun 1997. Bahkan Persebaya berhasil mencetak sejarah sebagai tim pertama yang dua kali menjadi juara Liga Indonesia ketika pada tahun 2005 Green Force kembali merebut gelar juara. Kendati berpredikat sebagai tim klasik sarat gelar juara, Green Force juga sempat merasakan pahitnya terdegradasi pada tahun 2002 lalu. Pil pahit yang langsung ditebus dengan gelar gelar juara Divisi I dan Divisi Utama pada dua musim selanjutnya.
Pemain-pemain terkenal
Persebaya juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional Indonesia baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Abdul Kadir, Rusdy Bahalwan, Rudy Keltjes, Didiek Nurhadi, Soebodro, Riono Asnan, Yusuf Ekodono, Syamsul Arifin, Subangkit, Mustaqim, Eri Irianto, Bejo Sugiantoro, Anang Ma'ruf, Hendro Kartiko, Uston Nawawi, Chairil Anwar, dan Mursyid Effendi merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persebaya.
Salah satu yang cukup dikenang adalah Eri Irianto, pemain timnas era 1990-an yang meninggal dunia pada tanggal 3 April 2000 setelah tiba tiba menderita sakit saat Persebaya menghadapi PSIM Yogyakarta dalam pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia 1999/2000. Eri Irianto meninggal di rumah sakit pada malam harinya. Nama Eri kemudian dipakai sebagai nama Wisma/Mess Persebaya yang diresmikan pada tanggal 25 April 1993.
Persebaya pernah mendapat pemain yang sangat berkualitas di ajang Liga Djarum 2005, pemain itu bernama Zeng Cheng ia berposisi sebagai Kiper. Zeng Cheng berasal dari China dan bagusnya ia membela Timnas U-20 China sebagai Kiper Cadangan. Dan sekarang, Zeng Cheng masuk daftar Kiper ketiga di Timnas Senior China.
Pada tahun 2009 Persebaya Surabaya telah mendapatkan pemain bintang asli Indonesia diantaranya : Wijay, Korinus Fingkreuw dari Sriwijaya FC, dan Supriyono dari Persija Jakarta. Dimana tiga pemain ini pernah membela Timnas Indonesia di ajang Internasional.
Di musim 2009/2010 Persebaya Surabaya telah mendatangkan pemain asing diantaranya : Ngon A Djam asal Kamerun, John Tarkpor Sonkaley yang juga Pemain Timnas Liberia, Josh Maguire asal Australia, Dan Defender asal Jepang Takatoshi Uchida.
Kejadian kontroversial
Selain itu, dalam perjalanannya, Persebaya beberapa kali mengalami kejadian kontroversial. Saat menjuarai Kompetisi Perserikatan pada tahun 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah "sepak bola gajah" karena mengalah kepada Persipura Jayapura 0-12, untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang yang pada tahun sebelumnya memupuskan impian Persebaya di final kompetisi perserikatan. Taktik ini setidaknya membawa hasil dan Persebaya berhasil menjadi juara perserikatan tahun 1988 dengan menyingkirkan PSMS 3 - 1
Pada Liga Indonesia 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salahsatu penyebab terdegradasinya Persebaya ke divisi I. Tiga tahun kemudian atau tahun 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS dan PSM untuk lolos ke final. Atas kejadian tersebut Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia.Namun, skorsing diubah direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia.
Sponsor
- Sponsor Utama : AIM Biscuits
- Apparel : Diadora
Skuad 2009/2010
- Pelatih Kepala : Rudy William Keltjes
- Direktur Teknik : Danurwindo
- Asisten Pelatih : Ibnu Grahan - Gomes De Olivera
- Asisten Pelatih Kiper : Machrus Afif
- Dokter Tim : Hery Siswanto
|
|
Transfer Pemain 2009/2010
Pemain Masuk
- Ngon A Djam dari Sriwijaya FC
- Deny Marcel dari Persiba Balikpapan
- Syaifudin dari Deltras Sidoarjo
- Djayusman Triasdi dari PSM Makassar
- John Tarkpor Sonkaley dari Persitara Jakarta Utara
- Josh Maguire dari Ho Chi Minh City FC
- Supriyono dari Persija Jakarta
- Wijay dari Sriwijaya FC
- Korinus Fingkreuw dari Sriwijaya FC
- Takatoshi Uchida dari Albirex Niigata
- Juan Marcelo dari Magway FC
- Morales Patricio dari Persik Kediri
- Jeon Byung Euk dari Super Reds
Pemain Keluar
- Jairon Feleciano ke Persema Malang
- Bobby Satria ke Sriwijaya FC
- Purwanto ke Persidafon
- Mourad Faris ke ?
- Urbain Batoum Roger ke Persikabo Bogor
- Eki Sabilillah ke PSBI Blitar
- Andri Budianto ke PSBI Blitar
- Joao Bosco Cabral ke ?
Pemain Terkenal
- Sugiantoro
- Mursyid Effendi
- Chairil "Pace" Anwar
- Jacksen F. Tiago
- Carlos De Mello
- Aji Santoso
- Rudy William Keltjes
- Soebodro
- Nova Arianto
- Kurniawan Dwi Yulianto
- Hendro Kartiko
- I Putu Gede
- Zeng Cheng
- Anderson Da Silva
- Leonardo Gutierrez
- Rahel Tuasalamony
- Edu Juanda
- Yeyen Tumena
- Hamka Hamzah
- Budi Sudarsono
- Pablo Rojas
- Uston Nawawi
- Ngon A Djam
Pelatih
- Jacksen F. Tiago 2003-2005
- Freddy Muli 2006-2007
- Gildo Rodriguez 2007
- Ibnu Grahan 2007
- Suhatman Imam 2007-2008
- Freddy Muli 2008-2009
- Arcan Iurie 2009
- Aji Santoso 2009 (Playoff)
- Danurwindo 2009-2010
- Rudy William Keltjes masih menjabat
Prestasi
Perserikatan
- 1938 - Runner-up, kalah dari VIJ Jakarta
- 1942 - Runner-up, kalah dari Persis Solo
- 1950 - Juara, menang atas Persib Bandung
- 1951 - Juara, menang atas Persija Jakarta
- 1952 - Juara, menang atas Persija Jakarta
- 1965 - Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang (sekarang PSM Makassar)
- 1967 - Runner-up, kalah dari PSMS Medan
- 1971 - Runner-up, kalah dari PSMS Medan
- 1973 - Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
- 1977 - Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
- 1978 - Juara, menang atas PSMS Medan
- 1981 - Runner-up, kalah dari Persiraja Banda Aceh
- 1987 - Runner-up, kalah dari PSIS Semarang
- 1990 - Runner-up, kalah dari Persib Bandung
Liga Indonesia
- 1994/1995 - Posisi ke-9, Wilayah Timur
- 1995/1996 - Posisi ke-7, Wilayah Timur
- 1996/1997 - Juara
- 1997/1998 - dihentikan
- 1998/1999 - Runner-up
- 1999/2000 - Posisi ke-6, Wilayah Timur
- 2001 - ?
- 2002 - Degradasi ke Divisi Satu
- 2003 - Juara Divisi Satu, Promosi ke Divisi Utama
- 2004 - Juara
- 2005 - Mundur dalam babak 8 besar (awalnya diskorsing dua tahun, namun dikurangi menjadi 16 bulan, dan kemudian dikurangi lagi menjadi degradasi ke Divisi Satu)
- 2006 - Juara Divisi Satu, Promosi ke Divisi Utama
- 2007 - Posisi ke-14, Wilayah Timur (Tidak lolos ke Super Liga)
- 2008 - Peringkat ke-4. Mengalahkan PSMS Medan dalam Babak Playoff lewat drama adu penalti. Kemudian, secara otomatis Persebaya lolos ke ISL.
Liga Super Indonesia
- 2009 - dalam progres - pencapaian yang buruk dan dalam bahaya degradasi ke divisi lebih rendah
Liga Champions Asia
Pranala luar
- (id) Media Supporter Indonesia
- (id) Profil di Liga Indonesia.com
- (id) "Sanksi Dicabut, Persebaya Hanya Degradasi", Detiksport, 23 Desember 2005
- (id) Bonekmania's weblog
0 komentar:
Posting Komentar